AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata di Gaza, Iran memperingatkan dengan keras

AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata di Gaza, Iran memperingatkan dengan keras

TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata di Gaza.

Setelah tindakan AS ini, Iran memperingatkan ancaman “ledakan tak terkendali” terhadap situasi di Timur Tengah.

Diplomat tertinggi Republik Islam, Hossein Amir-Abdollahian, kemudian menyerukan segera dibukanya perbatasan Rafah dengan Mesir agar bantuan kemanusiaan bisa dikirim ke Jalur Gaza.

“Selama Amerika mendukung kejahatan rezim Zionis (Israel) dan berlanjutnya perang, ada kemungkinan terjadinya ledakan yang tidak terkendali dalam situasi di kawasan ini,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada hari Jumat. /12/2023), lapor Penjaga.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran memuji keputusan Sekretaris Jenderal PBB yang menggunakan Pasal 99 Piagam PBB sebagai tindakan berani untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Baca juga: Yordania dan Iran marah melihat warga sipil Palestina ditelanjangi oleh tentara Israel, jawab Hamas

Pertempuran antara Israel dan Hamas diketahui kembali terjadi pada 1 Desember 2023, menyusul gencatan senjata selama seminggu yang menurut Israel dilanggar oleh Hamas.

“Klaim rezim Israel bahwa Hamas melanggar gencatan senjata sepenuhnya salah,” kata Amir-Abdollahian kepada Guterres.

Dia menambahkan bahwa dukungan AS terhadap Israel mempersulit tercapainya gencatan senjata yang langgeng.

Badan-badan bantuan mengutuk kegagalan DK PBB

Save the Children yang berbasis di Inggris dan tujuh organisasi kemanusiaan lainnya terkejut dengan kegagalan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat dalam mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

“Jika diterapkan, hal ini akan memberikan kelonggaran yang sangat dibutuhkan warga sipil Gaza, yang terus menerus dibombardir.”

“Ini adalah kesempatan yang terlewatkan untuk menghentikan kekerasan,” kata mereka dalam pernyataan bersama, Sabtu (9/12/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Presiden Iran mengkritik Israel selama pertemuan dengan Putin di Rusia: AS dan Barat mendukung genosida di Gaza

READ  Menyapa Masyarakat Sragen di Konser Indonesia Maju, Wapres Gibran Pesan Pemilu Damai

“Kita tinggal dua bulan lagi dari krisis dan pengepungan penuh terhadap Gaza.”

“Gaza kini menjadi tempat paling mematikan bagi warga sipil di dunia,” jelas mereka.

Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan saat pertempuran berlanjut antara Israel dan militan Hamas pada 5 Desember 2023.
Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan saat pertempuran berlanjut antara Israel dan militan Hamas pada 5 Desember 2023. (MAHMUD HAMS/AFP)

Di sisi lain, negara-negara dan kelompok hak asasi manusia terus mengungkapkan kekecewaannya karena Dewan Keamanan PBB tidak menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza.



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *